Batu Bacan Batu Mulia yang Dipakai Para Raja?

Batu Bacan Batu Mulia - Jauh sebelum terjadinya wabah batu seperti sekarang ini, jenis batu yang telah lama dikenal orang adalah Batu Bacan. Bahkan batu ini telah dipakai oleh Raja-raja dari wilayah Maluku yaitu Ternate, Tidore, Jailolo dan Bacan. Nama Bacan sendiri diambil dari tempat perdagangan batu ini pertama kali yaitu di Pulau Bacan, padahal awal ditemukannya batu ini dari Pulau Kasiruta yang letaknya tidak seberapa jauh dari Pulau Bacan.

Terdapat dua macam batu bacan berkualitas yang beredar luas di masyarakat, yaitu bacan doko dan bacan palamea. Untuk batu bacan doko umumnya berwarna hijau tua, berbeda dengan bacan palamea yang berwarna hijau muda kebiruan. Kedua nama tersebut diambil dari nama desa di Pulau Kasiruta, yaitu Desa Doko dan Desa Palamea, namun batu bacan ini bukan hanya ditemukan di kedua desa tersebut melainkan juga terdapat di Desa Besori dan Desa Imbu-imbu yang juga berada di wilayah Pulau Kasiruta. Pada keempat desa tersebutlah jumlah batu bacan banyak ditemukan, bahkan hingga saat ini masyarakat disana masih banyak yang menyimpan bongkahan batu bacan yang belum diolah.

Karakteristik Batu Bacan

Batu jenis ini mempunyai karakteristik yang cukup menarik. Batu bacan yang masih baru biasanya memiliki skala kekerasan antara 3-4 Mohs. Setelah mengalamai proses silisifikasi maka skala kekerasannya bisa meningkat menjadi 7 Mohs, pada tingkatan ini batu bacan baru bisa dikatakan batu yang berkualitas. Batu ini semakin mengkilap dan keras setelah melalui proses pengasahan berkali-kali.

Serat batu yang terdapat cukup banyak di dalamnya, lama kelamaan akan membuat batu ini menjadi lebih bersih dan mengkristal. Proses ini terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama dan terjadi dengan sendirinya.

Karakteristik lain yaitu batu bacan memiliki kemampuan untuk menyerap zat lain yang berada didekatnya. Jika bahan pengikat batu berupa emas, maka lama kelamaan bagian dalam batu akan menunjukkan bintik bintik emas.

Kemampuan batu bacan yang bisa berubah secara alami dan menyerap zat lain yang melekat padanya membuat para kolektor batu dari mancanegara seperti China, Arab dan Eropa sangat kagum terhadapnya. Skala kekerasan batu bacan bisa meningkat hingga 7.5 Mohs yang membuatnya melebihi batu giok dan menyerupai batu jamrud. Kolektor batu mancanegara tersebut telah memburu batu ini sejak tahun 1994. Demam batu bacan di Indonesia baru terjadi sekitar tahun 2005 dan sekarang ini harga batu ini melambung melebihi angan-angan orang yang masih awam terhadap batu permata.

Dengan berbagai spesifikasi mutu yang ada pada batu bacan ini, menjadikan batu ini menjadi batu paling digemari orang saat ini. Namun untuk memiliki batu ini maka anda harus bersiap untuk merogoh dalam kocek karena harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah. Saking mahalnya dan digemarinya batu ini, membuat banyak oknum yang berusaha memalsukannya. Untuk mengetahui ciri-ciri batu bacan asli Anda bisa membaca artikel kami tentang cara membedakan batu bacan asli dengan bacan palsu.

Demikian sekelumit pembahasan tentang karakteristik batu bacan dan asal usul batu bacan, semoga saja dapat menambah informasi bagi Anda para penggemar batu bacan.

Posted by Unknown

Tweet